Minggu, 15 September 2013

Bekerja Dalam Ruang Terbatas / Work In Confined Space Entry

Buat persiapan kerja besok senin, sharing tentang Bekerja di ruang terbatas atau confined spaces. Semoga bermanfaat.
Sebelum kita menjelaskan bahaya-bahayanya kita perlu tahu dahulu apa yang dimaksud dengan Confined Space?

Confined Space adalah: 
Ruang terbatas atau ruang sebagian tertutup. Ruang Terbatas yang tidak didesain untuk tempat bekerja tetapi orang harus melakukan aktivitas/kerja, karena sesuatu yang harus dikerjakan.

Ada beberapa contoh Confined Space/Ruang terbatas yang sering kita jumpai al:
Box Girder, tangki, vessel, tabung/bejana, terowongan/canal, and basemen dsb.                    

Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pekerjaan dalam ruang terbatas, yaitu:

1. Permit
2. Fasilitas kerja, seperti jalan keluar masuk / manhole, blower, lampu, dan kabel-kabel listrik yang digunakan
3. Pengecekan konsentrasi oksigen dan udara didalam ruang terbatas

Adapun bahaya-bahaya yang terdapat pada pekerjaan Ruang terbatas Al:

1. Bahaya kekurangan Oxygen, atau kelebihan Oxygen
2. Bahaya Akses jalan keluar masuk bila pemasangan tangga dan platform  menuju manhole tidak standard. Membuat pekerja kesandung, jatuh, terperangkap      tidak bisa keluar.
3. Bahaya peralatan listrik jika isolasinya kurang bagus atau kabel Las kabel lampu penerangan ada yang luka/lecet, pekerja bisa terkena Setrum.   
4. Bahaya peledakan di Confined Space jika ada Gas yg terkontaminasi tidak ada sirkulasi udara.

Untuk mengatasi bahaya-bahaya tersebut diatas ada beberapa hal yang perlu kita lakukan:

1. Melengkapi semua persyaratan ijin kerja dan mengajukan Work Permit.
2. Pastikan fasilitas untuk sirkulasi uadara bekerja dengan baik.
3. Pastikan bahwa pengecekan Oxigen (O2) telah dicek oleh safety dept dengan menggunakan alat Gas detector dan pastikan konsentrasi oksigen dalam batas yang normal.
4. Selama melakukan pekerjaan didalam ruang terbatas harus selalu ada pengontrolan oleh supervisi.yang bersangkutan.
5. Pastikan ada satu orang penjaga yang standby didekat manhole.
6. Pastikan selalu ada komunikasi langsung dengan baik pada pekerja yang ada didalam ruang terbatas tsb, maka untuk itu perlu radio komunikasi

Sabtu, 07 September 2013

QUALITY DAN PARADIGMA MUTU

Berbuat apapun dalam kehidupan ini setiap pelakunya hampir dipastikan ingin mendapatkan hasil dengan kualitas yang baik. Karenanya tiap individu maupun organisasi yang sehat selalu melakukan perbaikan kualitas berkelanjutan agar lebih efektif dan efisien. Dengan harapan kualitas meningkat, eksistensinya pun dapat dipertahankan. Dalam ranah project selalu aspek kualitas jadi salah satu tujuan dari trilogi konstrain melekat padu dengan budget dan waktu. 
Dari link berikut aku mengeja beberapa pengertian tentang kualitas:

http://carapedia.com/pengertian_definisi_kualitas_info2137.html

Aku ingin mengutip arti kualitas dari H-Ford pendiri Ford Motor Company, begini katanya:

"Kualitas berarti melakukan dengan benar ketika tidak ada yang melihat"

Dalam banget menurutku maknanya. Melakukan sesuatu yang benar tanpa pengawasan dari siapapun adalah salah satu esensi dari keimanan. Beda tebalnya kita yang berketuhanan tak pernah lepas dari Maha Melihat. Menurut kawans gimana? ditunggu commentnya.

Salam hangat mutu, sehat, selamat dan manfaat.

Follow me @damarat1


Jumat, 06 September 2013

KESELAMATAN MENGGERINDA / SAFETY FOR GRINDING

Pagi ini aku mengikuti tools box meeting di tempat kerjaku. Rutinitas mendengarkan anjuran dan transfert ilmu dari para safety officer memberi arahan dan refreshment tentang keselamatan dalam bekerja perlu dan penting loh. Kenapa? langsung ending ya.. agar kita berangkat bekerja sehat, perkerjaan lancar dan tamat, pulang ke rumah selamat wal afiat. Dan tema tools box kali ini soal menggerinda (Grinding). Begini ceritanya.

Mengerinda adalah suatu pekerjaan atau aktivitas yang paling sering dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan konstruksi, fabrikasi dan pekerjaan lainnya, seperti:
- Menggerinda hasil pengelasaan 
- Menggerinda benda kerja yang akan dilas
- Menggerinda alur untuk pengelasan belakang / back weld (notching)
- Menggerinda untuk menghilangkan korosi / karat
- Memotong material / benda kerja dengan gerinda potong (cutting wheel)

Akibat dari seringnya pekerjaan menggerinda, terkadang pekerja kurang memperhatikan bahaya-bahaya dan hal-hal lain yang harus diterapkan dalam pengerjaan dengan menggunakan gerinda tersebut. Baik itu yang berhubungan dengan proses menggerinda maupun factor alat yang layak digunakan untuk menjaga keselamatan kerja. Banyak kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh kesalahan penggunaan mesin gerinda, dari kecelakaan ringan sampai dengan kecelakaan yang berat bahkan meninggal (Fatality).

Untuk menghindari kecelakaan kerja yang disebabkan kesalahan penggunaan mesin gerinda maka perlu diperhatikan beberapa hal sebelum melakukan pekerjaan menggerinda, yaitu:
1. Gunakan alat pelindung diri / Personal Protective Equipment (PPE) khusus selain PPE standar dengan tepat dan benar seperti, Masker, Safety Glasses, Face Shield, Ear Plug, Gloves.
2. Pastikan kondisi mesin gerinda baik dan aman untuk digunakan, tidak ada kebocoran arus pada bodi mesin dan kabel yang terhubung dengan mesin, kap pelindung / safety guard pada mesin terpasang.
3. Pasang batu gerinda untuk ukuran yang dibutuhkan dengan memperhatikan batas kecepatan maksimum / Maximum Operation Speed (MOS) yang tertera pada batu gerinda dan pastikan MOS pada batu gerinda lebih besar dari kecepatan maksimum mesin yang akan digunakan.( nb: kecepatan maksimum mesin tertera pada bodi mesin)
4. Perhatikan ketebalan batu gerinda yang sesuai untuk jenis pekerjaan yang akan dilakukan, untuk menggerinda jangan menggunakan batu gerinda yang tipis yang diperuntukan memotong.
5. Gunakan kunci yang tepat untuk mengencangkan pengunci batu gerinda.
6. Pastikan benda kerja yang akan dipotong atau diogerinda dalam posisi yang tetap / fixed, supaya benda kerja tidak terpental ketika diberikan tekanan dari batu gerinda. Bila perlu pergunakan penjepit / clamp.
7. Pastikan lokasi kerja aman dari bahan mudah terbakar seperti, thinner, Grease, oil.

Hal-hal lain yang juga harus diperhatikan pada saat melakukan penggerindaan adalah:
1. Posisi badan harus dalam posisi aman untuk melakukan pekerjaan.
2. Jangan memberikan tekanan yang berlebih terhadap batu gerinda untuk menghindari pecahnya batu akibat tekanan yang dipaksakan.
3. Perkecil bagian batu gerinda yang kontak langsung dengan benda kerja / material yang digerinda atau dipotong.
4. Pastikan socket kabel power dicabut dari supply power pada saat penggantian batu gerinda. Dan jangan meninggalkan mesin gerinda dalam kondisi masih terhubung dengan power supply.

Dengan memperhatikan hal-hal diatas maka resiko kecelakaan dari pekerjaan menggerinda atau yang menggunakan mesin gerinda dapat diperkecil bahkan dihindari.

OK, kawans sekian dulu sharingnya. Semoga memberi manfaat dan kebaikan bersama. Keep safety, leave out sorry. 

Sabtu, 08 Desember 2012

Potensi Bahaya Pekerjaan Pengecatan


Painting dan Sandblasting merupakan pekerjaan yang mengandung bahaya yang setiap saat akan  menciderai kita. 
Adapun bahaya-bahaya yang terdapat pada pekerjaan painting dan Sandblasting sbb: 
1.   Bahaya meletup/terbakar, karena uap painting mempunyai Flash point / titik nyala 500 C artinya uap cat akan mudah terbakar dimana paparan panas disekelilingnya sudah mencapai titik nyala
2.     Bahaya paparan uap yang akan membahayakan pernafasan, karena uap cat menutup oksigen diudara.
3.  Bahaya semprotan pasir yang bertekanan tinggi dapat menimbulkan luka lecet pada kulit,dan dapat menimbulkan kebutaan pada mata.
4.    Bahaya debu juga dapat  membahayakan kesehatan pernapasan kita, dan dapat merusak jaringan paru-paru kita.

Untuk menghindari atau mengendalikan bahaya-bahaya tersebut di atas ada beberapa cara yang perlu kita lakukan diantaranya:
                   
1. Dilarang merokok ataupun membuat percikan api disekitar lokasi proses pencampuran Cat dengan Tinner.
2.  Dilarang ada pengelasan didaerah/lokasi painting disaat pengecetan
3.  Jika ada pekerjaan Blasting dilokasi terbuka, maka  lokasi blasting terisolasi / dibuat cover
4. Pekerja yang melakukan Pengecetan / Blasting harus memakai Alat Pelindung Diri yang sesuai dengan jenis pekerjaannya.
5. Painter/Blaster memastikan arah angin saat melakukan pekerjaan, “Jangan Pekerjaan Yang Berlawanan Arah Angin”

Nah jadi tahukan potensi bahaya pekerjaan pengecatan.
Ingin ngobrol dengan saya follow twitter @damarati
Keep safety than sorry.


Jumat, 07 Desember 2012

Potensi Bahaya Peralatan Kerja


Banyak peralatan/alat yang kita gunakan dalam pekerjaan sehari-hari baik di tempat kerja atau di rumah yang mungkin kita tanpa sadari dapat membahayakan diri sendiri ataupun orang lain.

Adapun setiap peralatan kerja yang dipergunakan dilokasi kerja baik di kantor (Office) atau di lapangan (Site) mempunyai petunjuk/panduan tentang data teknis ataupun informasi cara pemakaian yang benar termasuk didalamnya petunjuk peringatan bahaya.

Banyak peralatan kerja yang dipakai secara manual atau elektrik diantaranya adalah sbb:
1.      Mesin Las
2.      Mesin Gerinda (portable/fixed)
3.      Mesin Potong (pheumatic/hidrolik)
4.      Mesin Bor (portable/fixed)
5.      Kunci Baut/mur
6.      Ladder/Tangga
7.      Mesin pemotong rumput
8.      Mesin laminating
9.      Blower/exhaust fan
10.  dll

Ada beberapa cara untuk dapat meminimalkan bahaya yang mungkin dapat timbul dari pengoperasian alat, diantaranya:

1.      Mengetahui cara kerja alat tersebut dengan pelatihan dari orang yang berpengalaman dengan alat tersebut.

2.      Membaca buku panduan/petunjuk dari alat tersebut

3.      Memastikan kelengkapan alat tesebut

4.      Lokasi/tempat peralatan tersebut dapat dipergunakan

5.      Fungsi/kegunaan alat tersebut sesuai dengan peruntukkannya

6.      Penyimpanan peralatan tersebut tidak sembarangan.

7.      Pastikan peralatan gas yang mudah terbakar/meledak dalam kondisi tertutup, jika selesai bekerja meninggalkan lokasi

Dari semua itu yang paling terpenting adalah memastikan dan memeriksa kondisi kelayakan peralatan sebelum alat itu digunakan, jika indikasi ada ketidak sesuaian dari kondisi fisik atau suara dari peralatan tersebut berbeda dari biasanya, segera informasikan kepada atasannya atau pihak terkait atau maintenance untuk dapat segera diperbaiki/diganti dengan alat yang kondisi baik.

 Nah sekian sekelumit diskusi tentang potensi bahaya equipment di sekitar kita.

Ingin sharing dengan saya silahkan follow twitter @damarat1

Utamakan selamat :)

Sabtu, 24 November 2012

APA ITU RADIOGRAPHY RADIATION HAZARD


Salah satu cara pengujian sambungan las adalah dengan Radiography test. Pengujian ini dalam pekerjaan fabrikasi atau konstruksi sering kali kita jumpai. Pihak sub kontraktor jasa pengetesan material melakukan radiography atau istilah yang sering digunakan X-Ray, untuk melakukan pengujian hasil pengelasan (welding).
Dimana kegiatan/pekerjaan radiograpy/X-ray dari alat yang dipergunakan adalah kamera yang didalamnya ada ISOTOP (turunan dari Uranium bahan berbahaya) dan bahaya yang ditimbulkan adalah pancaran/radiasi sinar X.

Radiasi dari bahan tersebut sangat berpengaruh terhadap struktur sel dalam tubuh kita jika terkena paparan yang ber-ulang-ulang dan dampak dari radiasi ini akan terasa setelah 5 sampai 10 tahun kemudian dan yang paling ditakuti dampak/efek dari terkena Radiasi adalah disfungsi genetika (fungsi kekebalan tubuh dan turunan) namun perlu diingat bahwa dampak kesehatan yang timbul akibat paparan Radiasi adalah:

1.   Dermatitis atau gangguan pada hati atau liver.
2.   Luka bakar pada kulit .
3.  Anemia atau kurang darah.
4.   Katarak.
5.  Kanker tulang.
6.   Kanker kulit
7. Perubahan pada genetik / keturunan tubuh

Untuk menghindari dampak dari efek Radiasi dan upaya memperkecil dari bahaya tersebut:

1.  Penggunaan alat dan bahan radiasi mempunyai ijin dari BAPETAN
2.  Operator  harus mempunyai sertifikat dari BAPETAN
3.   Melengkapi ijin kerja/work permit.
4.  Alat pengukur Radiasi harus masih masa berlaku (Valid) harus dipergunakan dilokasi
5.  Pengamanan area kerja, pemasangan barikade dan pemasangan sign board/pemasangan tanda jarak aman sesuai dengan jarak paparan.
6.   Pekerja dilarang melintasi area yang dibarikade
7. Harus ada informasi dan koordinasi dari pihak X-TRAY atau yang mewakili kepada supevisi kerja.

Demikian sekilas sharing kami, semoga dapat bermanfaat.
Ingin ngobrol dengan saya silahkan follow twitter kami @damarat1



ANTISIPASI HYDROTEST & FLUSHING PRESSURE HAZARD


Banyak pengujian bertekanan dengan menggunakan media udara, air, oli ataupun media/bahan lainnya. Dari beberapa pengujian bertekanan ditempat lain, ada kejadian/kecelakaan yang mengakibatkan kerugian manusia (luka serius atau fatality), barang/asset atau lingkungan disekitarnya.

Bila di lokasi kita akan berlangsung Pengujian Bertekanan (Pressure test) & flushing (pembersihan) untuk pekerjaan Line Pipa  dengan tekanan tinggi, ada beberapa ketentuan yang harus kita lakukan untuk menghindari bahaya-bahaya tersebut, antara lain:

1.         Pastikan kondisi kesehatan pekerja dalam kondisi sehat/prima
2.         Pastikan pekerja yang terlibat memahami akan pekerjaannya dan potensi bahaya yang ditimbukannya
3.         Pastikan gambar / lay out peralatan & sistim hydro test tersedia
4.         Pastikan Job Safety Analysis dibacakan sebelum pekerjaan hydro test dimulai
5.         Pastikan kelayakan/kondisi peralatan yang akan digunakan
6.         Pastikan sambungan pipa/tubing terikat cukup kuat/kencang
7.         Pastikan alat pelindung diri yang berhubungan dengan Hydro test & flushing dipergunakan oleh pekerja yang terlibat, seperti: Ear muff/plug, masker, Safety glass/face shield, hand glove/sarung tangan dsb.)
8.         Pastikan pekerja yang tidak terlibat dilarang dilokasi pressure test & flushing
9.         Pastikan sign board tentang bahaya pekerjaan pressure test terpasang
10.     Pastikan radius aman terpasang barrier / barikade

Tahapan sebelum pekerjaan pressure test dilakukan maka pekerja lain dan berada dekat pekerjaan hydro test & flushing agar menggunakan alat pelindung diri dari bahaya-bahaya tersebut.

Kecelakaan dapat terjadi karena faktor lalai / ceroboh pada manusia, untuk itu dalam melakukan pekerjaan pressure test harus memperhatikan ketentuan-ketentuan diatas, agar bahaya pekerjaan dengan menggunakan media bertekanan dapat diminimalkan/dihilangkan.

Demikian sekilas sharing tentang bahaya pekerjaan hydrotest.
Ingin ngobrol dengan saya silahkan follow twitter @damarat1 
Salam safety, sehat, selamat dan manfaat :)